RISALAH SRI SUSUHUNAN MAGELANG HADININGRAT KEPADA JAMAAH TILAWAH
Alhamdulillah, ash sholatu wa as salamu li rasulillah wa alihi wa ashabihi wa man wa lahu, wa ba’d
embali ane memfokuskan pada kajian tauhid, kali ini akan ane coba singgung bahaya syirik. Artikel ini sebagai lanjutan dari artikel berjudul “MEMBONGKAR KEMUSYRIKAN DAN KEBOHONGAN MISTIK DAN PERDUKUNAN MENUJU KEIMANAN KEPADA YANG GHOIB SESUAI SYARI’AT” yang telah ane tulis dulu.
Seorang muslim sejati adalah ia yang betul2 mengerti tentang segala keesaan Tuhannya, hanya Allohlah segalanya. Tiada boleh ia mengambil ilah selainNya, yang lazim dikatakan Thoghut. Thoghut merupakan pangkal kesyirikan, sesembahan selain Alloh baik juga kecil maupun besar. Hal ini sangat dikhawatirkan oleh nabi saw dalam sabdanya “ Yang paling aku khawatirkan adalah syirik kecil” (HR. Ahmad)
Secara umum dapat dikatakan bahwa thoghut adalah segala yang melampaui batas dan segala yang disembah selain Alloh (Dr. Muhammad Hasan Al Himsy “Qur an al karim tafsir wal bayan”). Ash Shabuny berkata “ Thaghut berasal dari kata “ Thughyan’ segala yang menindas manusia atau menyesatkannya dari jalan kebenaran dan petunjuk “ Safwatu al tafsir 1:162”. Al Qur’an memberikan gambaran tekstual atau kontekstual tentang thoghut ini:
Syetan. Sejalan dengan firman Alloh dalam QS Yasin: 60 “ hai anak2 Adam, bukankah Aku sudah mengambil sumpah kalian agar kalian tiada menyembah syetan?Sesungguhnya syetan adalah musuh nyata bagi kalian”
Penguasa Dzolim . QS An naziyat : 17 “ Pergilah kamu kepada Fir’aun sesungguhnya ia telah melampaui batas”. Melampaui batas di sini adalah pengakuan fir’aun bahwa ia adalah Tuhan, dan tindakan semena2 terhadap siapa saja.
Hukum jahiliyah. QS An nisa’ : 60 “ Mereka menginginkan untuk berhakim kepada Thoghut, padahal mereka sudah diperintahkan untuk mengingkarinya. Dan QS Yusuf :40” karena “ keputusan itu hanyalah hak Alloh”.
Perdukunan dan sihir. Hal ini telah terlampau ane urai dalam kajian artikel “ MEMBONGKAR KEMUSYRIKAN DAN KEBOHONGAN MISTIK DAN PERDUKUNAN MENUJU KEIMANAN KEPADA YANG GHOIB SESUAI SYARI’AT” yang telah ane tulis dulu. Kita lihat QS Al Jin : 6 “ Ada sebagian manusia yang meminta perlindungan kepada sebagian Jin sehingga mereka semakin bertambah dosa dan lalimnya.”
Berhala. Lihat QS An nisa : 117 “ Yang mereka sembah selain Alloh itu, tiada lain adalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu)mereka tidak lain hanyalah menyembah syetan yang membangkang.”. Hal ini dulu terjadi ketika orang Quraysy menyembah berhala yang bersifat wanita” latta uzza manata”. Mereka memperlakukan selayaknya Alloh, maka Al Qur’an mencap mereka kedalam kemusyrikan, jurang 2 jahiliyah seperti :
- Kedzoliman yang besar “ Janganlah kau menyekutukan Alloh, Sesungguhnya menyekutukan Alloh adalah benar2 kedzaliman yang besar “ QS. Luqman :13. Rasul bersabda “ Jangan sekali2 berbuat dzalim, karena kedzaliman itu akan menyebabkan kegelapan di hari kiamat”
- Dosa yang tak terampuni. “ Sesungguhnya Alloh tidak mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni semua dosa selain syirik” QS. An Nisa : 48 dan 116
- Dosa besar. Kita lihat dalam QS An Nisa : 48 “ Barang siapa menyekutukan Alloh maka sungguh ia telah melakukan dosa besar”.
- Kesesatan yang jauh. Cermati QS. An Nisa : 48 “ Barang siapa menyekutukan Alloh maka sungguh ia telah tersesat sejauh2 nya.”
- Diharamkan masuk surga. Mari kita simak QS Al maidah : 72 “ Barang siapa menyekutukan Alloh maka sungguh Alloh mengharamkan surga atasnya , dan tempat kembalinya adlah neraka”.
- Masuk Neraka, Lihat ayat di atas, dan ada nabi bersabda “ Jauhilah 7 hal yang akan membinasakan (menjerumuskan kedalam neraka) : 1. Syirik...dst
- Menghapus amal ibadah. Simak QS Al An’am : 88 “ Sekiranya mereka menyekutukan Alloh tentu hapuslah apa yang dahulu mereka kerjakan”
Demikian sedikit materi semoga manfa’at. Ane kira antum mampu mencernanya tanpa diperjelas lagi. Karena sesungguhnya materi ini adalah landasan keimanan tiap kita yang harus kita pertahankan.
Walhamdulillahi robbil a’lamin
Sri_susuhunan
Kasuhunan Magelang Hadiningrat
.L.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar