Jumat, 30 September 2011

Prasasti Yupa (Bagian II)

Gambar di samping ini mungkin sudah tak asing lagi bagi para pembaca. Ya! Gambar ini hampir selalu ada di setiap buku sejarah Indonesia dari tingkat Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Ini adalah gambar sebuah prasasti yang mengakhiri masa prasejarah Indonesia. Tapi adakah yang tahu apa yang tertulis di dalamnya?

Saya melihat gambar prasasti ini di buku sejarah Indonesia ketika kelas 4 SD (kalau tidak salah). Sejak saat itu saya penasaran apa yang tertulis di dalamnya. Ketika saya SMA, saya iseng membuat transkripsi dari prasasti ini, walaupun tulisannya sangat jauh berbeda dengan aslinya. Saat ini mungkin disetiap buku sejarah sudah dicantumkan tranliterasi dan terjemah dari prasasti tersebut tapi tidak menyertakan bagaimana bentuk tulisannya. Kita hanya diberitahu bahwa prasasti tersebut ditulis dalam bahasa Sanskerta dan berhuruf Pallawa. Hanya itu. Bagaimana bentuk huruf Pallawa, tidak ada yang tahu.

Saat ini, buku-buku pelajaran Sanskerta menggunakan aksara Devanagari, bukan aksara Pallawa yang ada di prasasti-prasasti berbahasa Sanskerta di Indonesia.

Imago(058)Gambar di samping adalah citra asli dari gambar prasasti yang ada di atas. Gambar saya ambil sendiri menggunakan kamera HP Nokia 3230, 1,3 MP pada hari Minggu tanggal 16 Agustus 2009 di Museum Nasional Jakarta. Prasasti yang terdaftar dengan nomor D.175 ini terletak di sebuah pojokan dekat musalla (kalau tidak salah). Ini adalah prasasti asli, sementara yang ada di Museum Mulawarman adalah replikanya.

Di bawah ini adalah hasil pentranskripsian berdasarkan foto yang saya ambil.

DSC04801

Mohon koreksinya jika ada yang salah. Di bawah ini saya sertakan juga transliterasi dan terjemahnya yang dikutip dari buku Buku Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Kuno yang ditulis oleh Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto yang diterbitkan oleh Balai Pustaka halaman 39.

Śrī-mūlavarmmaṇā rājñā

Yad dattan tila-parvvatam

Sa-dīpamālayā sārddham

Yūpo yam likhitas tayoḥ

Terjemahnya:

Tugu ini ditulis untuk (peringatan) dua (perkara) yang telah disedekahkan oleh Sang Raja Mūlawarman, yakni segunung minyak (kental), dengan lampu serta malai bunga.

.L.

Rabu, 28 September 2011

Prasasti Yupa (Bagian I)

prasati mulawarmanBenda inilah yang menandai berakhirnya masa prasejarah Indonesia. Prasasti Yupa ditemukan di Bukit Berubus, Muara Kaman, Kalimantan Timur pada tahun 1879. Pada mulanya, prasasti yang ditemukan ini berjumlah 4 buah, tetapi kemudian tiga buah prasasti yang lainnya ditemukan lagi. Aksara yang dipahat pada prasasti ini diperkirakan menggunakan aksara Pallawa yang berasal dari awal abad V M, sedangkan bahasa yang digunakannya adalah bahasa Sanskerta.

Sekedar informasi, prasasti dan yupa prasasti menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:

  • pra·sas·ti n piagam (yg tertulis pd batu, tembaga, dsb): dua buah -- di pendapa Kraton Mataram menarik perhatian para pengunjung;
    -- tinulat prasasti salinan yg dibuat pd waktu kemudian
  • yu·pa pra·sas·ti n Ark prasasti yg dipahatkan pd tiang atau tugu batu

DSC04799Adapun menurut Kamus Sanskerta – Indonesia yang ditulis oleh Drs. I Made Surada, M.A. terbitan Pāramita Surabaya, prasasti dan yupa itu adalah sebagai berikut:

  • DSC04798praśasti प्रशस्ति f. Doa; syair pendek tertulis dalam doa; baik; sangat baik; bagus; unggul; tuntunan; petunjuk; pedoman.
  • Yūpa यूप m. Tempat korban.

 

Pada saat ini saya ingin mencoba untuk membuat transkripsi prasasti berdasarkan gambar prasasti di atas.

Dapat diketahui bahwa menurut Buku Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Kuno yang ditulis oleh Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto yang diterbitkan oleh Balai Pustaka halaman 36, transliterasi prasasti diatas adalah sebagai berikut:

śrīmatah śrī-narendrasya;

kuṇḍuṅgasya mahātmanaḥ;

putro śvavarmmo vikhyātah;

vaṅśakarttā yathāṅśumān;

tasya putrā mahātmānaḥ;

trayas traya ivāgnayaḥ;

teṣān trayāṇām pravaraḥ;

tapo-bala-damānvitaḥ;

śrī mūlavarmmā rājendro;

yaṣṭvā bahusuvarṇnakam;

tasya yajñasya yūpo ‘yam;

dvijendrais samprakalpitaḥ.

Artinya:

Gothic_Capital_Sang Mahārāja Kundungga, yang amat mulia, mempunyai putra yang mashur, Sang Aśwawarmman namanya, yang seperti Angśuman (=dewa Matahari) menumbuhkan keluarga yang sangat mulia. Sang Aśwawarmman mempunyai putra tiga, seperti api (yang suci). Yang terkemuka dari ketiga putra itu ialah Sang Mūlawarmman, raja yang berperadaban baik, kuat, dan kuasa. Sang Mūlawarmman telah mengadakan kenduri (selamatan yang dinamakan) emas-amat-banyak. Untuk peringatan kenduri (selamatan) itulah tugu batu ini didirikan oleh para brahmana.

2004092Menurut Buku India and Java: Second edition, revised, and enlarged Part II (Inscriptions) yang ditulis oleh Bijan Raj Chatterjee, M.A., Ph.D. dan Niranjan Prasad Chakravarti, M.A., Ph.D. dan diterbitkan di Kalkutta pada tahun 1933, disebutkan bahwa translierasi prasasti diatas adalah sebagai berikut:

श्रीमतः श्रीनरेन्द्रस्य

कूण्ढॱगस्य महात्मनः [।]

पुत्रोश्ववर्म्मो विख्यातः

वंशकर्त्ता यथंशुमान् [॥]

तस्य पुत्रा महात्मानः

त्रयस्त्रय इवाग्नयः [।]

तेषाण्त्रयणाम्प्रवरः

तपोबलदमान्वितः [॥]

श्रीमूलवर्म्मा राजेन्द्रो

यष्ट्वा बहुसुवर्ण्णकम् [।]

तस्य यज्ञस्य यपोयम्

द्विचेन्द्रैस्सम्प्रकल्पितः [॥]

Adapun sumber informasi mengenai aksara Pallawa, saya sedikit mengacu pada penjelasan yang dijelaskan pada situs Pallava. Silakan diklik untuk melihatnya.

Berdasarkan keterangan dari ketiga informasi yang telah saya sebutkan dan gambar prasasti di atas, saya ingin mencoba membuat transkripsi dari prasasti ini. Gambar prasasti ini sangat tidak jelas, sehingga pentraskripsian kurang akurat. Di bawah ini adalah hasil dari pentranskripsian saya:

DSC04796

Saya meminta maaf jika dalam pentranskripsian ini ada kesalahan dalam penulisannya. Jika dikemudian hari saya memiliki kesempatan untuk memfoto prasasti ini sendiri, saya akan mencoba untuk membuatnya lebih akurat.

Kode prasasti ini tidak jelas. Jika ada yang tahu, tolong informasikan kepada saya.

Pesan saya: JANGAN SAMPAI SALAH MENGENALI SEBUAH PRASASTI YANG DIGAMBARKAN DI DALAM SEBUAH BUKU ATAU HALAMAN WEB. Prasasti ini telah sesuai dengan penjelasannya.

.L.

Jumat, 23 September 2011

Art Deco di Singkawang

Singkawang 4

Gothic_L_lawas sudah handak maambil gambar bangunan ini. Ahirnya taambil jua wayah bajajalanan ka Singkawang bulan Pibruari 2011 samalam. Sakalinya, sudah talu tahunan ulun kada ka Singkawang. Kabalujuran jua ada parayaan Tahun Baru Imlik wan Cap Gu Mih.

Nang manarik tumatan bangunan ini yaitu bangunannya bagaya art deco. Ulun katuju banar lawan bangunan art deco. Bangunannya cukup sadarhana, tapi ada jua pang nang rumit. Biasanya bangunan-bangunan art deco tu bawarna putih atawa bawarna krim kasuklatan. Singkawang 3Wayah ini sudah jarang ada bangunan nang bagaya art deco. Kada manyangka pang ada bangunan art deco di Singkawang. Lamun di Jakarta atawa di Bandung, banyak ai masih. Tapi pang bangunan-bangunan lawas.

Bangunan ini baandak di Jalan Pangiran Dipunuguru, Kalurahan Pasiran, Kacamatan Singkawang Salatan, Kuta Singkawang, sakitar saratus ampat puluhan kilu mitir tumatan kuta Puntianak. Singkawang tu kuta pangganalnya numur dua di Kalimantan Barat.

kotaindah-1955 jBahari, bangunan ni adalah sabuah biuskup nang bangaran “Bioskop Kota Indah”, ujar urang pang. Gaya art deco-nya talihat tumatan manaranya.

Gambar di samping ini adalah gambar wayah bangunan ini bapungsi sabagai biuskup. Kada tahu jua babila gambarnya ni diambil. Pinanya sudah lawas banar pang. Pastinya sabalum ulun diranakakan. Kalu gambar nang dibawah ini adalah gambar bangunan ini wayah ini tumatan sudut panglihatan nang sama. Wayah ini, ulun kada tahu bapungsi gasan apa bangunan ini.Singkawang 2

kotaindah-doeloe

Wayah ini, mari kita bandingakan lawan Bioscoop Metropool atawa nang wayah ini bangaran Bioskop Metropole XXI (pada tahun 1960 – 1980 bangaran Bioskop Megaria) di Jakarta.

 

.L.

Alquran & Alkitab: Katakan Insya Allah

TUHAN berfirman dalam Kitab-Nya yang Mulia:

وَلا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَلِكَ غَداً ﴿٢٣﴾ إِلاَّ أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ وَاذْكُرْ رَبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسَى أَنْ يَهْدِيَنِي رَبِّي لأَقْرَبَ مِنْ هَذَا رَشَداً ﴿٢٤﴾

Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: "Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi, kecuali (dengan menyebut):

"Insya Allah".

Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini."

(AL KAHFI XVIII:23-24)


Gothic_E_lt nunquam dicas de aliqua re : Certe ego facturus ſum hoc cras, niſi addas :

SI VOLVERIT

DEVS

.

Et memento Domini tui, cum oblitus fueris alicujus rei, & dic: Facile erit, ut dirigat me Dominus meus, ut approximem ad hoc (id eſt, ut ſciam veritatem hujus hiſtoriæ) recte (per directionem ejus).

(SPELVNCÆ XVIII:25)


Gothic_T_lu autem quis es, qui judicas proximum ? Ecce nunc qui dicitis : Hodie, aut crastino ibimus in illam civitatem, et faciemus ibi quidem annum, et mercabimur, et lucrum faciemus : qui ignoratis quid erit in crastino. Quæ est enim vita vestra ? vapor est ad modicum parens, et deinceps exterminabitur ; pro eo ut dicatis :

SI DOMINVS

VOLVERIT

.

Et : Si vixerimus, faciemus hoc, aut illud. Nunc autem exsultatis in superbiis vestris. Omnis exsultatio talis, maligna est. Scienti igitur bonum facere, et non facienti, peccatum est illi.

(JACOBI IV:13-17)


Gothic_H_lai kamu yang berkata, "Bahwa hari ini atau besoknya biarlah kita pergi ke negeri anu serta menahun di situ, dan berniaga dan mencari laba"; padahalnya kamu tiada mengetahui apa yang akan jadi besoknya. Bagaimanakah hidupmu itu? Karena kamu hanya suatu uap, yang kelihatan seketika sahaja lamanya, lalu lenyap. Melainkan patutlah kamu berkata,

"Insya Allah, kita akan hidup membuat ini atau itu."

Tetapi dengan hal yang demikian kamu memegahkan dirimu dengan jemawamu itu; maka semua kemegahan yang demikian itu jahat. Sebab itu, jikalau orang yang tahu berbuat baik, pada halnya tiada diperbuatnya, maka menjadi dosalah baginya.

Yakobus 4:13-17 (Alkitab terjemahan Lama LAI)


Gothic_J_ladi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata:

"Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."

Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah.Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.

Yakobus 4:13-17 (Alkitab terjemahan Baru LAI 1974)

.L.

Kamis, 22 September 2011

Pamali Bapayung di Rumah

Wayah ulun kakanakan bahari, uma suah bapadah,

“Pamali bapayung di rumah, sama haja lawan mamayungi urang mati.”

Pamalian ini manyataakan pantangan nang ditujuakan gasan sabarataan urang mamakai payung di dalam rumah karana lamun hal itu digawi sama haja lawan mamayungi urang mati. Lamun inya nang mamayungi urang mati, itu baarti urang nang dipayunginya adalah kapatuhannya atawa papadaannya.

Sasuai lawan kagunaannya, payung dipakai gasan malindungi pamakainya tumatan panas matahari wan hujan. Pamakaian payung di dalam rumah itu marupakan gawian nang kada baguna karana di dalam rumah sasaurang kada parlu baganangan kapanasan atawan kahujanan.

Malalui pamalian ini kita dilajari bahwa mamakai sasuatu itu harus sasuai lawan kagunaannya. Wallahua’lam.

.L.

Rabu, 21 September 2011

Mushap Kalimantan Barat

DSC04677I.N.D.M.M. Kada banyak nang tahunya pang bahwa masarakat Kalimantan Barat tu baisi  mushap Alkurannya saurang karana mushap ini dasar kada dicitak sacara masal. Mushap ini dikaluarakan ulih Pamarintah Parupinsi Kalimantan Barat limbah ditashih ulih Lajnah Pentashih Mushaf Al Qur’an Departemen Agama Republik Indonesia pada tanggal 31 Disimbir 2002 M/26 Sawal 1423 H.

DSC04682Panulisannya dimulai sacara rasmi ulih Gubarnur Kalimantan Barat wayah itu, H. Aspar Aswin, pada bulan Juni 2001 wan dinyataakan tuntung digawi pada bulan Uktubir 2002. Dalam panggawiannya, Pamarintah Parupinsi Kalimantan Barat malibatakan sapuluh urang pangaligarapi, yaitu 6 urang panulis parupisiunal tumatan Bandung wan 4 panulis lukal.

Mushap Kalimantan Barat ini baisi 604 halaman Alkuran ditambah sakitar 30 halaman tambahan nang ditulis mamakai kayu pakis handam diatas kartas Conqueror Laid 300 gram Brilliant White (Inggaris) nang baukuran 70 x 100 cm lawan tinta India Ink DR. PHILLIP MARTIN, Black Star ‘MATE’ (AS) wan India Ink WINSOR & NEWTON Water Resistant (Inggaris). Gaya hurupnya yaitu gaya naskhi (gasan naskah) wan gaya tsuluts (gasan ngaran surah).

DSC04679

Paulahan iluminasi (hiasan) bingkai halaman Alkuran mamakai ragam hias has Kalimantan Barat sabanyak 30 macam maliputi 10 Kabupatin dan kumpilasi ragam hias itnik gasan halaman: Sampul, Judul, Ummul, Nishful, wan Khatmul Qur’an sarta Halaman Piagam. Alat-alat nang dipakai barupa tinta Acrilic WINSOR & NEWTON (Liquid & Paste), kuas GOLD SCEPTRE (Winsor & Newton), wan amas murni (Real Gold Taiwan) jua amas Artificial (Singapura & Japang). Hiasan-hiasan ini digawi ulih saniman wan disainir tumatan ITB, STISI, wan ISI Yugya jua 3 urang saniman lukal.

Di bawah ini adalah rincian pamalihan ragam hias wilayah budaya wan jus:

  1. Kutamadia Puntianak (Jus 1, 11, wan 21);DSC04686
  2. Kabupatin Puntianak (Jus 2, 12, wan 22);
  3. Kabupatin Katapang (Jus 3, 13, wan 23);
  4. Kabupatin Sambas (Jus 4, 14, wan 24);
  5. Kabupatin Landak (Jus 5, 15, wan 25);
  6. Kabupatin Sanggau (Jus 6, 16, wan 26);
  7. Kabupatin Sintang (Jus 7, 17, wan 27);
  8. Kabupatin Kapuas Hulu (Jus 8, 18, wan 28);
  9. Kabupatin Bangkayang (Jus 9, 19, wan 29);
  10. Kabupatin Singkawang (Jus 10, 20, wan 30).

Mushap ini panulis tukar wayah Musabaqah Tilawatil Quran tingkat Parupinsi nang diadaakan di Kuta Singkawang pada bulan Mei 2008 saharga Rp 250.000,-.

Lamun ada nang handak malihat, ulun ni ayu haja.

.L.