Selasa, 22 Mei 2012

Yuk Syar’ie

RISALAH SRI SUSUHUNAN MAGELANG HADININGRAT KEPADA JAMAAH TILAWAH

Coba tuk syar’ie

Bismillah

Gothic_Capital_Ahmaduhu SWT hamdan yaliqu bijalalihi wa ‘adzimi shulthonih

SholawatuHu wa salamuHu li khoiri al anam, nabiyyin li al ‘urby wa al’ajam, Muhammadin wa alihi wa ashabihi wa sallam wa ba’d

“ In tanshuru Alloha, yanshur kum”....demikian kalimat dalam kitab suci, sebuah kalimat yang indah mengandung pengertian dan konsekuensi penting bagi jiwa2 fitroh/ muslim sejati. Betapa tidak, coba kita renungi sejenak artinya “ Jika engkau menolong (agama) Alloh, niscaya pasti Ia akan menolongmu.”,,,Allohummarhamna bil qur an amien. Sebuah kalimat yang menggugah rasa ingin berbakti, rasa ingin menegakkan hukumNya. Tentu tiada lain mengusahakan untuk penegakkan syariat, dimanapun itu “ Dluribat ‘alayhim adl dlillah ayna ma tsuqifu illa bihablin min Allohi wa hablin min annas”...”Diliputilah atas mereka kehinaan dimanapun berada, kecuali berpegang pada tali agama Alloh dan tali kemanusiaan”.....Sebetulnya jelas, dimanapuin kita, siapapun kita, apapun kita, sebuah kalimat panggilan menolong agama Alloh merupakan satu panggilan luhur, panggilan mulia, yang apabila kita jalankan tiada lain kemuliaan di sisiNya dan di sisi manusia pun tercukupi. Jaminannya adalah ayat diatas “.”Diliputilah atas mereka kehinaan dimanapun berada, kecuali berpegang pada tali agama Alloh dan tali kemanusiaan”. Coba kita simak sejenak, Islam adalah agama indah, agama komplit, menuntunkan segala bentuk amal ibadah dan mu’amalah. Islam menuntunkan proses pembelajaran menjadi manusia yang berbudi luhur, berpekerti yang santun, dalam istilah jawa andhap ashor tan kashoran sanadyan handhap” tawadlu’ artinya rendah hati dan tidak merendahkan diri karena kekurangan masalah keduniawian”. Islam menuntunkan sosok muslim yang tangguh, berdaya saing bagus, mutu intelektual yang handal, jiwa ketaqwaan yang jitu, akhlak yang qur any, optimistis, mau berusaha.

Dilihat dari berbagai segi, Islam sangat sempurna, coba saja kaji hukum2 islam tentang amal pergaulan/ mu’amalah keduniawian. Islam memberikan tuntunan, dari segala bentuk mu’amalah, missal social, disana islam memberikan tuntunan bahwa seorang muslim yang baik adalah ia yang mampu memberi rasa aman terhadap lingkungan / muslim lain dari segala perilaku dan lisannya (al hadist). Juga seorang mukmin jitu adalah ia yang juga mau berbagi, ia yang bisa berempati / tidak Cuma simpati namun mampu merasakan hal ihwal keadaan saudara2nya sehingga ia mampu mencintai saudara2nya selayaknya ia memperlakukan diri maupun keluarganya (al hadist), juga dipandu oleh qur an “lan tanalu al birro hatta tunfiqu min ma tuhibbun”..tiadalah kalian memperoleh kebaikan sehingga kalian berinfaq/ sedekah (menolong) dari perkara/ barang yang engkau cintai. Dalam pada ayat ini terjadi satu kisah ketika seorang sahabat usai mendengar ayat ini, sungguh lalu ia menginfakkan sebidang kebun kurmanya yang paling produktip untuk digunakan di jalan Alloh, subhanaallloh jika sudah seperti ini maka jaminannya tiada lain adalah kesempurnaan iman ....wooow..it’s greaaat!!!!!!

Menghormati Orang Tua

Coba lihat lagi bidang maslahah al usrotiyah / pendidikan keluarga, Islam banyak memberikan tuntunan. Dimulai ketika seorang telah menginjak “Ba’ah”, yaitu masa kemampuan. Didasarkan sabda Nabi SAW “ Ya ma’syaro asy syabab! Man istatho’a minkum al ba’ata fal yatazawwaj wa man lam yastathi’ fa ‘alayhi bi ash showmi fainnahu wija’ “....* hai sekalian pemuda pemudi! Siapa saja dari kalian yang mampu “Ba’ah” maka hendaknyalah menikah, siapa saja yang tidak mampu maka berpuasalah karena ia adalah peredam syahwat *.....weleh2.......ini tuntunan awwal....(ga usah dipanjangin uraian ini ane lom nikah juga kok). Sampai pada urusan mendidik anak, membentuk kepribadiannya pun islam kontinu memandu kita “ dicontohkan seorang luqman al hakim ( dinamakan al hakim karena ia adalah seorang yang penuh dengan nasihat2 hikmah) ketika ia mendidik anak2 nya tuk taat dan patuh terhadap Alloh, dan seterusnya....Al qur an juga menuntunkan akhlak anak kepada orang tua seperti terlukis dalam ayat “ Wa qodlo robbuka alla ta’budu illa iyyahu wa bil bawlidayni ihsanan. Imma yablughoona ‘indaka al kibaro ahaduhuma aw kilahuma fa la taqul lahuma uffin, wa la tanharhuma, wa qul lahuma qowlan kariman. Wahfidl lahuma janaha adl dlulli min ar rahmah, wa qul robbi irhamhuma kama robbayani shoghiron”.....Intinya bahwa Alloh telah menuntunkan jelas kepada kita sebagai individu yang memiliki induk (orang tua), untuk senantiasa patuh pada kalimat Alloh, senantiasa lurus dalam agamanya, tiada sesembahan kecuali Ia. Dan nasehat satu lagi, agar tiap anak2 memperhatikan dan menghormati kedua orang tuanya, karena beliau ayah ibu kita, merupakan washilah keridloan dan kemurkaan Alloh, jika ridlo keduanya maka insyallohu ta’ala ridlo pula Sang Pencipta, begitupun sebaliknya, seperti dirupakan dalam hadist “Ridlo Allohu fi ridlo al walidayn wa sukhtu Allohi fi sukhti al walidayn”......dalam qur an di atas juga kita dituntunkan berakhlak indah kepada orang tua ketika beliau berdua atau salah satunya beranjak senja, merawat dengan baik selayaknya kita dirawatnya ketika kecil, doakan mereka juga demikian. Insyalloh akhlak seperti ini akan terus dapat terwariskan kepada anak cucu kita, kita juga yang memetik faidahnya, asyiik yaaa....tua kita tinggal sibuk menyucikan diri, bermuhasabah , mujalisah dalam majlis ilmu dsb.....anak2 uda pada lihai agama, tercukupi dunia nya tuk bekal akhiratnya. Ingat jangan lupa “tong hilap atuuh...” dunia menjadi batu loncatan kita ke akhirat, kita tak boleh cuex bebex, buang jauh2 dunia....ngawur gitu...dunia itu tempat penyempurnaan amal bekal akhirat, islam bukan golongan rohbaniyyin (kaum yang betul2 mengisolasi diri dari dunia), tapi islam adalah agama yang membentuk manusia seutuhnya, jasmani rohany komplitttt!!!!!biar kaya jamu....Ga percaya? Buka qur an “ Wabtaghi fi ma ataka Allohu Ad daro al akhiroh wa la tansa nashibaka min ad dun-ya”...carilah segala sesuatu yang Alloh titahkan terhadapmu di kampong akhirat, tapi jangan kau lupakan bahagianmu dari dunia”....yaachhh...complete bgt deeh.....gitu....

muhammadDalam masalah pencapaian ukhrowy....woow jangan Tanya lagi. Siapa yang tak kenal seorang Muhammad bin “abdillah, putra Aminah,....jagoan betul beliau. Rasul kita ini figure yang sangat patut diteladani, bahkan dinanti, coba mimpi ketemu beliau aja senengnya bukan kepalang, melebihi mimpi ketemu si do’i....weleh2......Satu2nya nabi yang menjadi penutp para nabi, penghulu para rasul (tanpa membeda2kan derajat masing2 nabi). Qur an memerintahkan kita jelas tuk mau meneladani beliau “ Laqod kana lakum fi rasulillahi uswatun hasanah”...betul2 sungguh telah ada pada diri rasul suri tauladan yang baik...” dalam segala hal, baik akhlak, pekerti, dan sebagainya. Tentang akhlak tak diragukan lagi, jauh sebelum diangkat nabi, beliau uda dapat gelar “al amien”, beliau menengahi perselisihan peletakan batu bata ka’bah dulu bukan...weleh2..subhanalloh....segitu menggelegarnya nama beliau hingga mampu menggoncangkan penghuni langit, ingin menemui beliau saw sehingga pada tahun kesedihan (ditinggal wafat paman dan istri), beliau ditaqdirkan Alloh tuk menjalani satu peristiwa penguji iman para mu’min kala itu, yaitu isra’ mi’raj. Terbukti ujian itu betul2 selektip, hingga banyak yang tadinya muslim mala h murtad, menganggap Muhammad SaW tukang ngibul, tukang ngalindur gitu....weleh2.....semoga Alloh merahmati para sahabat beliau tuuh..yang setia menetapi mendampingi beliau. Amiien, itu khan hal ihwal wawasan spiritual tinggi bukan...????

Naaah, tiada lagi pilihan melainkan Islam bukan,....maka mari sedikit demi sedikit berikhtiyar tuk lebih menuju syar’ie.....kemaren ane buka rekening yang syar’ie lhoo...di mu’amalat....mencoba memulai yang baik...”)..ga promosi kok, Cuma kalo ade yang lebih baik, kenapa tidak??

Sri Susuhunan Six_eat Piyantun Magelang Hadiningrat

(26/1/06-26 dzl hijah 26)

.L.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar