RISALAH SRI SUSUHUNAN MAGELANG HADININGRAT
KEPADA
JAMAAH TILAWAH
Assalamu’alaikum wr wb
Bismillahirrohmanurrohimu.
Alhamdulillahirobbil ‘alamien. Wa bihi nasta’inu ‘ala umurid dun-ya waddien. Ashsholatu wassalamu ‘ala Muhammadin, wa ‘ala alihi, wa shohbihi, wa man tabi’ahu bi ihsanin ila yawmiddien.
eagaimana kita tahu, bahwa syariat islam itu adalah universal. Artinya merambah rata kepada siapa saja. Alloh swt mengutus rasul kita tercinta, panutan dan teladan terbaik kepada seluruh ummat akhir zaman. Bukan hanya kepada satu bangsa saja, yaitu arab. Namun, semua bangsa tanpa kecuali. Dan kepada siapa saja dan dengan kepercayaan apa saja, baik itu yang yahudi, ataupun nasrany dsb.
Sebagaimana Alloh telah mengutus rasul2 terdahulu, untuk membimbing kaum2 nya. Para rasul mengemban misi penting, yakni pengibadahan hanya kepada Alloh Yang Maha Satu. Coba kita lihat dari nabi nuh dst..hingga sampai kepada nabi Musa, yang diutus kepada bany Israel. Seketika bany Israel menganggap bahwa diri mereka unggul dibanding yang lain, dikarenakan mereka adalah pewaris trah kenabian, yaitu mulai dari Nabi Ya’cob a.s hingga sampai Musa a.s, maka mereka sering bertindak sesuai mau mereka saja. Padahal kemuliaan yg mereka elu2kan itu tiada lagi akan mereka dapati, jikalau mereka tidak menurut terhadap garis syari’at Alloh yg dibawa nabi mereka. Bahkan terkenal mereka dengan pemutar balikan fakta kebenaran, kitab 2 yg dibawa para rasul mereka ubah seenak perut mereka saja. Sebagaimana Taurat yg kemudian mereka selewengkan, dan banyak masalah yg ditimbulkan oleh mereka. Sehingga untuk memurnikan ajaran Musa kembali Alloh mengutus Rasul pula.
Karakteristik bany Israel ini betul2 kurang baik, setiap ada rasul yg hendak membimbing mereka, justru malah mereka bantai, mereka tolak mentah2. nabi Uzair, yang sejatinya adalah orang shaleh pd jamannya, mereka pertuhankan layaknya Alloh. Mereka anggap sebagai anak Alloh, sungguh hal yg kelewat batas. Ada kisah menarik dari nabi Uzair, ya seperti ashabul kahfi. Ketika Nabi Uzair hidup dalam pakungan rusaknya akidah, Alloh memberikan keistimewaan kepada beliau untuk terlelap hampir ratusan tahun lamanya. Sehingga sampai pada suatu zaman yang aman, damai. Sehingga ketika dibangunkan beliau terkejut dengan keadaan sekitar yg telah berubah. Ditanya sama malaikat :” Berapa lama engkau tertidur Ya nabi?”. Beliau jawab :” sehari atau sebagian nya”. Malaikat berkata :” tidak! Kau telah tidur lama sekali…” Lihatlah sekitarmu!. Beliau melihat bekal makanan yg dibawa, masih bagus, utuh. Lantas malaikat menyuruh melihat kepada hewan kendaraannya (mungkin sejenis himar), rupanya telah wafat..sebagaimana telah membangkai lama sekali. Lalu beliau kembali kerumah yg dahulu beliau huni. Di sana beliau dapati seorang nenek tua, lalu berkata :” Aku ini Uzair!”. Nenek itu tidak percaya, sekali lagi beliau berkata :” Aku Uzair!”. Lalu nenek itu berkata :” tidak mungkin, Uzair sudah lama menghilang / wafat”. Rupanya nenek itu adalah pembantu keluarga Nabi Uzair, yg dahulu masih kanak2 tinggal bersama keluarga nabi Uzair. Lalu dikatakan oleh nenek itu :” Jika Kau memang Uzair, maka doakanlah aku supaya mataku bisa melihat kembali. Karena Uzair adalah anak yg paling terkenal akan mustajabahnya doa”. Ternyata nenek itu buta, dan dari kata2 nenek itu, dahulu Nabi Uzair adalah seorang yg masyhur akan keampuhan doa beliau, didengar Alloh swt dan dikabulkan. Betul, seraya didoakan oleh Nabi Uzair, maka sembuh dengan ijin Alloh penyakit mata nenek itu.dan percayalah bahwa orang yg datang itu adalah Nabi Uzair. Ternyata orang2 Yahudi mempercayai kelebihan (yg tentu dengan ijin Alloh) dari nabi Uzair ini sebagai pengkultusan yang keterlaluan, nabi Uzair dipercaya sebagai anak Tuhan. Dan dikatakan juga, bahwa ketika itu musnahlah para penghapal kitab2 Alloh, dan perpustakaan dsb. Sehingga hanya nabi Uzairlah yg dengan ijin Alloh mampu menghapal semua isi kitab itu. Sehingga makin menjadi2 pengkultusan kaum yahudi terhadap Nabi Uzair.
Lanjut topic lain, bahwa ketika syariat Musa a.s telah dikacau balaukan oleh kaum jahudi, terutama mereka yg mempunyai kedudukan di kalangan kaumnya, maka diutuslah nabi penyeru kepada jalan lurus kembali. Ada nabi Isa dg injilnya. Namun sebagai kita ketahui bahwa karakteristik yahudi itu adalah tukang tipu, dan tukang plagiat juga penyeleweng isi kitab. Maka, serta merta Isa a.s pun di hujat habis2 an, bahkan hendak dibunuh. Sehingga timbullah isu dibunuhnya Isa a.s, insyaloh begitu.
Namun, sebagaimana kita tahu, ada juga kaum 2 yang mengkultuskan Isa a.s seperti halnya nabi Uzair, bahwa nabi Isa dipercaya sebagai anak Tuhan. Ini betul2 keluar dari garis syariat yg dibawa nabi Isa a.s sendiri, bahwa beliau adalah penyeru kepada jalan selamat, jalan Tuhan Yang maha Satu. Kaum ini kita kenal dengan sebutan kaum nasrany, karena mengaku sebagai pengikut Isa Bin Maryam, yang lahir di daerah nasara atau nazareth, sehingga disebut sebagai pengikut nasrany.
Sama juga, ternyata ajaran nabi Isa ini juga telah dijungkirbalikkan oleh para pemuka agama nasrany, dengan sedikit demi sedikit mengubah isi kitabnya, jika kita hendak mengkaji perubahan2 ini, dapatlah kita pelajari ilmu kristology, namun disini kita tidak akan jauh kesana, karena kita lihat dari sisi pandang islam. Karena kita tahu, bahwa kitab yg paling autentik dan asli adalah hanya Al Qur’an saja, yang masih eksis hingga kini. Sebagaimana firman Alloh :
” Innaa nahnu nazzalna Adzdzkro, wa innaa lahuu lahafidhun”…”
Sesungguhnyalah Kami yang telah menurunkan Adz dzikr (Qur’an), dan sesungguhnya Kami yang akan menjaganya”.
Banyak cara Alloh menjaga kemurnian Qur’an ini, tentu kita tahu dengan banyaknya para huffadz, para ulama dibidang Qur’an dsb. Sedikit saja ada perbedaan dalam qur’an, maka langsung diketahui. Lain hal dengan kitab2 yg telah diubah2 seperti kaum2 di atas tadi. Boro2 mau menghapal, wong materinya diubah2 terus.
Lanjut, bahwa kedatangan islam adalah merupakan pukulan telak bagi para pengubah ajaran Tuhan ini, sejatinya islam hendak meluruskan pemahaman mereka. Namun karena mereka sudah gengsi, tertutup kepentingan dunia semata, takut kedudukannya tergeser dsb, maka ditolak pulalah isi Al qur’an itu. Islam sebenarnya menempatkan kedudukan para nabi dan rasul sbg pembawa risalah Alloh secara proporsional. Nabi dan rasul adalah hamba yg diberi amanah untuk membimbing ummat, bukan sebagai duta Tuhan yg dipercaya anak darah daging Tuhan, sekali2 tidak. Kita mempunyai landasan murni, satu Tuhan, tidak butuh Tuhan lain. Coba renungi QS. Al Ikhlash ….:
”Qul! Huwa Allohu ahadun (1) Allohu Ash shomadu (2) lam yalid wa lam yuwlad (3) wa lam yakun laHu kufuwan Ahadun(4)…..:”
katakanlah! Dia, Alloh itu adalah satu (1) Alloh adalah tempat meminta/ bergantung (2) Dia tidak beranak, dan tidak pula dilahirkan (3) dan tidak ada sesuatupun yang setara denganNya (4).
Sebenarnya kedatangan islam ini, jika memang kaum2 terdahulu itu memegang teguh ajaran nabi2 mereka, tentu akan disambut dengan baik. Dapat kita ambil contoh mereka yg memegang ajaran kitab nabi2 mereka yg masih asli. Suatu saat, sahabat nabi sewaktu dia belum islam, yakni Abu dzar al ghifary. Beliau diberi perkataan oleh kakeknya yg juga seorang nasrany, yg memberi isyarat bahwa akan ada nabi akhir zaman di daerah hijaz, kalo sekarang terkenal dg jazirah arab. Karena tekad yg kuat terhadap ajaran Tuhan yg benar, maka berangkatlah Abu dzar ini, ke negeri Hijaz itu. Lalu bertemu seorang nasrany pula, yang masih teguh dg ajaran sejati Tuhannya, yakni ajaran injil sejati dari Alloh. Dan dikatakan bahwa cobalah cari di daerah makkah / baytulloh. Dengan ijin Alloh maka bertemulah Abu dzar al ghifary dengan Sahabat Ali bin Aby Tholib r.a, ditanyakan kepada Ali :” aku mendengar di daerah sini ada nabi akhiruz zaman. Dimanakah kira2 aku bisa menemuinya?” lalu dijawab oleh Ali r.a :” Jika Kau bertemu dg Nabi itu, hendak apa yg kau lakukan?” dijawab oleh aby dzar :” Aku hendak mengikutinya”. Lalu akhirnya diajaklah dengan diam2 menuju kediaman rasul, dan betul. Disitu didapatilah rasul Muhammad saw, dan berikrar syahadatlah Abu dzar. Lalu berkata pada rasul saw:” Ya rasul, apa yg harus aku lakukan setelah aku bersyahadat?” lalu disuruhlah oleh rasul untuk berdakwah di luar hijaz, tapi karena asasul inqilab (asas perubahan diri karena syahadat), yg terjadi pada jiwa Abu dzar, dg semangat malah Abu dzar berteriak keras di baytulloh :
”Asyhadu an laa ilaaha illallohu. Wa asyhadu anna muhammadan Rasulullohi”
…kira2 begitu ya..
Dan kontan, Abu dzar dipukuli rame2 oleh kaum kafir kala itu. Untung datang melerai sahabat Abu baker dan berkata :” ketahuilah bahwa dia ini dari suku ghifar. Tempat kalian lewat jika berdagang, jika kalian aniaya dia, maka kalian bisa saja dibalas di jalan sewaktu melewati daerah ghifar”…dan hal itu diulangi kedua kali oleh Abu dzar :” :
”Asyhadu an laa ilaaha illallohu. Wa asyhadu anna muhammadan Rasulullohi”
..kontan di gebuki lagi deh..dilerai pula kembali oleh Abu bakr..gitu …
Jadi,. Intinya Islam itu datang untuk membawa kembali ajaran nabi2 terdahulu yg sudah dirusak….untuk semua..untuk kaum jahudi..untuk kaum nasrany…berfikir jernih…insyaloh akan menerima Islam…tapi kalo jahudi..?
walhamdulillah
Afwan minkum..
Wassalamualaikum wr wb
KASUHUNAN MAGELANG HADININGRAT
SRI_SUSUHUNAN SIX_EAT
NAYAKA PRAJA INDRAPURA
L
Sedikit kita tengok sebuah kisah, yang mana insyaAlloh kisah ini akan memberikan pelajaran kepada kita. Betapa banyaknya ni’mat Alloh swt yang tercurah kepada kita, namun tiada kita sadar akan itu. Sering kali Alloh mengingatkan dalam ayatNya “maka nikmat mana lagi yang hendak kalian dustakan?’....yaa...berkali2 Alloh memperingatkan kita dalam QS. Arrohman tentang ni’mat Nya ...
Malaikat bertanya :” Fa ayyu syai’in ahabbu ilaih??”..maka hal apa sekarang ini yang lebih engkau dambakan???” dijawab sama siwarna warni ini “ lawnun hasanun...ilkho’”..aku sangant mendambakan kulit yang bagus, indah, sewarna, dan mempesona....”..maka dengan ijin Alloh sang malaikat mengusapnya dan betul, kulit yang semula warna warni kaya bendera itu kini menjadi sewarna bagus, indah dan menawan. Lalu sang malaikat bertanya kali kedua “ fa ayyu malin ahabbu ilaih??”,,maka harta apa yang lebih engkau senangi kala ini??”...maka ia menjawab “ saya sangat senang terhadap hewan unta”....Lalu dengan ijin Alloh pula ia diberikan unta oleh malaikat tadi yang sedang hamil tua, dan sebentar lagi siap2 untuk persalinan....lalu bergegaslah sang malaikat dari tempat itu menuju tempat orang kedua..
Tibalah tugas malaikat bertandang kepada orang kedua, yaitu orang dengan kepala mulus bin kinclong alias bothak tadi, malaikat berujar salam “Assalamualaikum,,,,”...dijawab sama si bothak “alaikumussalam wr wb”...dan beberapa saat terjadi muhaddatsah antara keduanya . malaikat bertanya” Fa ayyu syai’in ahabbu ilaih??” ...maka pada saat ini hal apa yang paling kamu dambakan wahai si bothak????..maka ia menjawab “ sya’run hasanun ilkho’”....artinya “aku mendambakan rambut yang bagus, indah, lurus, bebas ketombe....bebas kutu dsb....(afwan sekedar bumbu yang memaksudkan keindahan rambut yang ia dambakan). Lalu dengan ijin Alloh swt, tumbuhlah rambut yang bagus dan menawan, ibarat sekarang mungkin bak artis shampoo anti ketombe dan anti kutu. Lalu malaikat bertanya kedua kalinya kepada si bothak berambut ini “ fa ayyu maalin ahabbu ilaih???”..maka harta apakah yang kamu lebih cintai sekarang ini???...dia jawab “aku senang dengan sapi”, kemudian dengan ijin Alloh swt, didatangkanlah seekor sapi yang sedang bunting dan hampir melahirkan anak. Tentu saja anaknya sapi....dan berlalulah malaikat dari si bothak berambut itu...
Kemudian tiba pada orang ketiga, yaitu sibuta dari goa hantu..eeh..maksudnya orang buta. Seperti kedua orang diatas, malaikat menanyakan hal apa yang paling ia ingikan, dan harta apa yang sangat ia senangi. Kemudian dijawab “ aku sungguh bahagia jika aku bisa sehat dan bisa melihat, dan aku lebih senang kepada seekor kambing sebagai hartaku”. Kemudian dengan serta merta atas ijin Alloh swt terjadilah keajaiban dimana matanya sehat dan bisa melihat lagi, kemudian ia diberikan seekor kambing oleh malaikat itu. Setelah itu ditinggalkanlah orang itu.
eperti yang aku janjikan kepadamu kemarin, ini ada sedikit bahasa jawi kawi. Lazim digunakan pada acara2 tertentu, dan sangat dianggap betul2 situasi / walimah/ kondisi yang khusus bin special. Teruntuk saudaraku nan jauh di mata di sana di pedalaman Kalimantan barat,…
“ Rep sidhem premanem, tan ana sabawaning walang alisik. Lah punika tha minangka purwakaning panyandra. Satuhu kathah papan ingkang endah edi peni, hanamung tan kadya endah twin edining sasana pawiwahan. Gapuraning pawiwahan rinengga edining rerenggan janur kuning, sinangga ing pisang raja, cengkir gadhing, tebu wulung, pari sawuli, sekar sarta wohing kapas, ron apa2 , suket alang alang miwah roning kaluwih, ron waringin sarencekipun, pengaron ingkang isi sekar setaman, ingkang wasita sinandi. Wimbuh hamilangoni, sasana pawiwahan kang pinajang dlancang rinone, wilis, seta, rekta miwah kresna. “….” Betul2 sunyi senyap, ibarat tiada suara hewan satupun baik itu suara gerakan belalang dsb. Inilah waktu telah memberi tanda saat yang tepat untuk memulai “panyandra”. Sungguh sebetulnya banyak sekali tempat yang indah, asri, dan menarik hati, tapi itu semua tiada dapat mengalahkan keindahan dan kemolekan maghligai pelaminan. Gapura maghligai pelaminan terhiasi dengan indahnya hiasan janur kuning, yang disangga oleh pisang raja, kelapa gadhing, tebu wulung/ hitam yang rasanya sangat manis, padi seuntai , kembang dan daun kapas, juga seperti dedaunan, rumput ilalang, dan daun kluweh/ semacam buah semisal nangka, daun beringin/ yang menandakan kemakmuran dan kesuburan, dan sebuah tembikar/ guci wadhah kembang yang berisi kembang setaman, yang sungguh mempunyai makna mendalam. Betapa menarik hati, akan maghligai pelaminan itu yang terhias dlancang (kertas warna warni berkilauan), beraneka warna, biru , putih, kuning, dan juga gelap/ kresna/ hitam.()hitam melambangkan keabadian kasih kedua mempelai)”
edikit ringkasan/ mukhtashor liqoat dan muhadatsah ikhwah tilawah kemaren, selasa 27 Peb 06. Liqoat kemaren dengan sengaja ane tulis memenuhi permintaan ikhwah, semoga manfaat. Amien

ssalamu’alaikum wr wb, kullu hamdin wa syukrin haqqon lillahi ‘azza wa jalla min Qoil “ (ta’awudz awwalan) .....” Yawma laa yanfa’u maalun wa banuun illaa man ataa Alloha bi qolbin saliim”. Warhamnaa Ya Allohu bi Al qur’an..amiien. Ya rasulalloh, salamun ‘alaik, ya nabiyalloh salamun ‘alaik ya habiballoh salamun ‘alaika shollawatulloh alaik, wa alika ya rasul, wa ashabika ya nabi, wa ummatika ya habib, mahabbatuka li ummatik..... 
embali ane memfokuskan pada kajian tauhid, kali ini akan ane coba singgung bahaya syirik. Artikel ini sebagai lanjutan dari artikel berjudul “MEMBONGKAR KEMUSYRIKAN DAN KEBOHONGAN MISTIK DAN PERDUKUNAN MENUJU KEIMANAN KEPADA YANG GHOIB SESUAI SYARI’AT” yang telah ane tulis dulu.
Berhala. Lihat QS An nisa : 117 “ Yang mereka sembah selain Alloh itu, tiada lain adalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu)mereka tidak lain hanyalah menyembah syetan yang membangkang.”. Hal ini dulu terjadi ketika orang Quraysy menyembah berhala yang bersifat wanita” latta uzza manata”. Mereka memperlakukan selayaknya Alloh, maka Al Qur’an mencap mereka kedalam kemusyrikan, jurang 2 jahiliyah seperti :
Kami takut, berada dalam kubangan dosa, Kami sedih bila merasakaanya. Ya Robb, entaskanlah kami dari lingkungan kotor, angkatlah kami dari pergaulan kotor, Ya Alloh serasa Kami tiada mampu meredam ingin, tiada mampu kami menahan hawa, tiada kuat kami Ya Alloh, takut ..takut ..dan takut….apa mungkin ini dirasa juga oleh ikhwah semua…
Ya robb, jauh telah kami sadar, jauh pula kami rasai, kami telah lama menjerumuskan diri kedalam tindak ma’ashy, tiadalah kami pantas menyandang title Abid ..ahli ibadah, jauuh sekali criteria itu dari diri kami, sangat pantaslah bagi kami bergelar ahlu ma’ashy…namun ya Robb…..tiadalah kami mampu membayangkan apa yang akan kami tanggung kelak, kami tiada mampu menyampaikan kata untuk mempertanggungjawabkan kepemimpinan kami atas diri kami, atas anggota badan kami, atas mata kami, atas tangan kami, atas segala yang telah engkau beri…..kami telah melalaikan nikmatMu, kami telah dzolimkan nikmatMu, kami gunakan nikmatMu untuk membelakangiMu. Kami hancurkan derajat kemuliaan yang telah engkau sematkan kepada kami, lalu kami ceburkan diri ke dalam derajat yang hina dina. 
emoga berkah, kemuliaan dan keteguhan iman senantiasa tercurah atas kita semua, ummat terbaik dari segala ummat. Demikian kita tertuntun dengan segala keindahan koridor islam, dengan kesejukan kalamNya, dengan adab- adab panutan kita, Muhammad sang pembuka cahaya, dialah yang menerangi dunia, cahaya di atas cahaya, penawar hati gundah, ansyuduhu nasyidan mahabban…

khwah, lama tiada ghiroh untuk menorehkan isi benak, namun kali ini ane coba menghidupkan kembali nasyhtoh yang selama ini lesu. Baik, kita coba dengan mengingat dan mengambil ibroh dari beberapa kisah yang digambarkan oleh Al Qur’an sebagai pancang pandang kita dalam berperilaku. Mari kita berfikir sejenak, mentadabburi apa yang telah Alloh kisahkan dalam Al Qur’an. Tentunya hanyalah diri pribadi ini berusaha mengambil manfaat dari isinya, bukanlah semata ingin congkak dan pongah atas tulisan kecil ini. Jauhlah diri dari rasa takabbur, ingin menggagahkan diri, menunjukan sebagai yang ter…dan ter..paling dan paling…, namun adalah sebuah harapan untuk mewujudkan pertemanan dan ukhuwwah dalam landasan yang hakiki, mencoba merajut tali kasih persaudaraan yang sejati. Satu kita dalam namaNya, satu kita dalam tujuan menggapai ridloNya, satu kita dalam mencapai ma’rifatNya. Satu kita dalam ukhuwwah tilawah, amiien.
Gambaran keluarga seperti ini telah diterangkan dalam QS Al lahab (Gejolak Api), mari kita simak :
